Suami lembur, istri harus menghibur

Di balik kerja kerasnya para pak suami, akan selalu ada istri yang terkadang harus rela menahan diri.

Menahan diri untuk tidak marah saat jatah weekend harus terbagi dua dengan urusan pekerjaan yang tak ada hentinya.

Menahan diri untuk tidak memasang muka masam walau diri terasa lelah sendirian mengurus balita.

Menahan diri untuk tidak ada nyanyian fals yang keluar saat sang suami pulang dan hanya bermalas-malasan.

Menahan diri untuk tidak berkomentar yang menyakitkan saat tahu malam-malamnya dihabiskan dengan setumpuk pekerjaan.

Menahan diri untuk mengikhlaskan dirinya pergi sendirian saat dalam rangka dinas pekerjaan, walau hati rasanya pengen ngintilin dari belakang.

Semua pasti ada konsekuensinya, mungkin sang pencari nafkah juga tidak ingin melakukan itu semua, namun beliau punya tanggung jawab yang luar biasa besarnya. Tidak hanya untuk atasan dan pekerjaannya tetapi juga untuk keluarga kecilnya.

Bahkan terkadang beliau juga punya rasa lelah yang terhingga, namun tak ada hal yang bisa dilakukannya. Selain menyelesaikan semua tanggung jawabnya agar bisa bersantai sejenak bersama keluarga tercinta.

Jadi istri memang harus terbiasa menerima semuanya, karena terkadang selalu saja ada kejutan di dalam pernikahan. Tidak semua hal bisa terjadi sesuai dengan yang diinginkan, bahkan bisa saja sesuatu yang terjadi sangat berkebalikan dengan harapan.

Namun itu semua lika-liku yang harus dijalani, karena pernikahan sebuah perjalanan indah yang harus dilalui. Dan saat menghadapi seorang suami yang sedang hectic dengan pekerjaannya, sebagai istri cukuplah memberinya semangat yang sederhana. Sebuah senyum tulus tanpa ada embel-embel apapun di belakangnya dan doa yang dipanjatkan dengan penuh pengharapan. Agar sang suami selalu terjaga kesehatannya dan seluruh pekerjaannya bisa selesai dengan secepatnya.

Dan berharap apapun yang diperoleh oleh pak suami menjadi berkah yang terbaik untuk keluarga. Karena tak ada yang lebih indah selain keberkahan di dalam keluarga. 😊