Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Sebuah cerita tentang layang-layang

Gambar
Coba tebak, benda apa yang saat putus tetapi bikin bahagia dan dikejar banyak orang? Ada yang tahu kah jawabannya? Ya..betul layang-layang jawabannya. Perasaan belum ada yang jawab sel? Gak apa-apa biar cepat 😊 Tidak percaya? Coba lihat aja sendiri, seandainya ada teman yang lagi main layang-layang terus tiba-tiba talinya putus. Berapa pasang mata yang akan langsung ambil posisi buat mengejar? dan yang berhasil mendapatkannya bakal memasang wajah dengan rona bahagia. Entah kenapa mengejar layang-layang itu punya rasa sensasi tersendiri, saya pribadi pun pernah mengalami. Padahal seandainya mau beli pun bisa ya, cuma lebih enak yang gratisan kayaknya apalagi mendapatkannya dari hasil susah payah. Iya susah, karena berebut dengan teman-teman lainnya. Intinya di balik kesedihan teman yang kehilangan layang-layangnya akan ada teman lain yang merasa berjaya karena berhasil memenangkan pertempuran dalam ajang perebutan. Indah pokoknya untuk dikenang dan sulit untuk dilupakan. Apa ad

Bahagia yang sederhana

Gambar
Apa sih salah satu hal yang paling disukai dari seseorang mama muda yang punya anak balita? Jawabannya yaitu saat anak balitanya tidur dengan pulasnya. Karena apa? Ya, karena banyak hal yang bisa dilakukan sama si mama muda tersebut untuk sedikit menyenangkan hatinya. Saya juga termasuk si mama muda itu. 😊 Pokoknya saat balita tidur sebenarnya banyak daftar pekerjaan yang menanti untuk dikerjakan. Tapi semuanya terkadang hanya disimpan di dalam angan-angan, karena kenyataannya saya suka ikut ketiduran. Jadi sebenarnya hal apa saja yang suka saya lakukan seandainya si balita lagi tertidur? Karena sekarang tidurnya lumayan lama, saya suka mengerjakan beberapa hal. 1. Ikut tidur juga Ini sebenarnya kegiatan yang tidak produktif sama sekali, tapi mau bagaimana lagi? Terkadang malah mamanya duluan yang ngantuk dibanding anaknya. Tapi teman saya bilang, tidak apa dinikmati saja tidur bareng sama anaknya, karena nanti masa itu akan berlalu. 2. Tidur-tiduran di sebelahnya Biasanya saat

Toilet training untuk balita, kapankah waktunya?

Jadi ibu itu tidak boleh berhenti belajar karena banyak hal yang harus dipelajari, dan bukan hanya menyangkut diri sendiri melainkan untuk suami dan buah hati. Iya, ternyata jadi ibu itu tidak mudah, tapi tetap saja banyak wanita yang mau merasakannya.  Sebagai mama muda yang baru punya satu anak balita, pasti lah butuh banyak ilmu untuk bisa melewati semua proses yang ada. Dari mulai si balita masih bayi sampai sekarang sudah tiga tahun usianya. Dan salah satu proses yang harus dilalui oleh saya adalah belajar untuk toilet training si buah hati. Begitulah saat jadi ibu, bertambah lagi kosa kata baru. Dan sepertinya untuk para ibu sudah tahu dengan yang namanya toilet training, yaitu latihan menanamkan kebiasaan pada anak agar melakukan aktivitas buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) sesuai tempatnya ( toilet ). Kenapa harus repot-repot si balita diajari toilet training? Bukankah nanti jika sudah waktunya mereka akan bisa sendiri. Iya benar ... tapi kapan ? Karena

Satu hari dua kejadian

Gambar
Sebagai keluarga kecil yang tidak memiliki ART ( Asisten Rumah Tangga ) semua hal yang berhubungan dengan kondisi rumah mau tidak mau harus dikerjakan sendiri oleh saya. Walau pun terkadang bapak suami masih mau membantu tapi beliau hanya bersifat sebagai pemain pengganti, jika di saat kondisi saya memang tidak memungkinkan. Dan pekerjaan yang dilakukan cukup yang tidak terlalu membuat lelah, seperti menyapu atau mengepel rumah. Beliau memang tidak pernah segan untuk membantu karena baginya itu adalah salah satu cara untuk menunjukkan ke putra kecil kami, bahwa tidak ada salahnya untuk seorang pria bertugas membantu meringankan pekerjaan pasangannya. Lagipula bukankah rumah itu untuk tinggal bersama, jadi untuk kebersihan dan kerapian rumah pun menjadi tanggung jawab milik bersama. Tetapi hari ini ada kejadian yang bikin saya bingung antara mau nangis sama ketawa. Entahlah, saya pun bingung untuk mengekspresikannya. Mungkin nanti jika ada teman yang sudah membaca cerita saya,

Kecewa part 2

Hati Indah semakin berdetak tidak karuan, akhirnya ia lebih memilih untuk masuk ke dalam kamar. "Assalamualaikum." Ucap keluarga ari bersamaan "Waalaikumsalam." Jawab paman dari dalam dan langsung mengulurkan tangan kepada ayahanda ari dan mempersilakan seluruh keluarga ari ke dalam. Paman sangat menyambut baik kedatangan keluarga ari, yang saat itu terdiri dari ayah, ibu dan kedua kakak perempuan ari yang sudah menikah. Kebetulan Ari adalah anak bungsu dan anak laki-laki satu-satunya. Namun di balik ketenangan paman, beliau tetap menyembunyikan kegelisahan. Karena tidak ingin terlalu lama, paman memanggil indah. "Indah ke sini sebentar. Kita bicara bersama-sama." Dengan berjalan pelan dan tertunduk indah pun menghampiri mereka dan duduk di sebelah pamannya. "Baiklah, karena sekarang kita sudah berkumpul di sini, saya akan mengutarakan maksud dan tujuan saya mengundang bapak sekeluarga." "Indah bercerita kepada saya, bahwa kemarin saa

Kecewa part 1

Bruakkkk... Terdengar seperti suara pintu yang dibanting. Mika yang posisinya sedang berada di dapur langsung berlari keluar. Dia melihat kakaknya sedang terduduk lesu di ruang tamu. "Kak, kakak kenapa ?" Namun kakaknya tidak menjawab, hanya linangan air mata yang menjadi jawabannya. Dengan penuh rasa kesedihan, mika memeluk kakaknya. Dan mulailah kakaknya bercerita. "Dek, mas ari tega dek. " "Tega kenapa kak ?" "Dia menghianati kakak, tadi kakak melihatnya bergandengan tangan dengan seorang wanita, padahal rencana pernikahan kita tinggal bulan depan dek. Kaka bingung. " Kakak tercinta mika, yaitu Indah Pratiwi seorang wanita dewasa yang sangat sederhana dan baik tutur katanya. Bulan depan ia berencana menikah dengan seorang pria, pilihan dari pamannya. Ya, ia memang ingin menikah tanpa pacaran. Jadi saat sang paman mengenalkan ari, dia pun berusaha untuk menerima. Namun nyatanya ia harus melihat kenyataan pahit sebelumnya.

Dulu dan sekarang

Setiap orang pasti punya fakta yang tersembunyi dalam hidupnya, baik yang baik atau yang buruk. Iya, terkadang ada yang lebih menyimpan sendiri tanpa harus berbagi. Berikut ini beberapa fakta tentang saya dan si kecil azlan, lumayan bisa bikin pribadi jadi ketawa sendiri. 😂 1. Jaman saya masih single jika sudah tidur kebluk banget, ada suara sekencang apapun tidak terbangun. Pas sudah punya anak, baru dengar suara anak ngak ngek aja kebangun. Kuping jadi lebih peka setelah punya anak. 2. Pas masih single dan tinggal sama orang tua, selalu diutamakan masalah makan. Pas sekarang jadi istri dan ibu, masalah makan suka jadi paling belakang plus bertugas jadi sapu jagat kebersihan. 😆 3. Baru punya satu anak, azlan namanya. Dari muka plus beberapa sifat saya yang kurang baik entah kenapa menurun ke azlan, jadinya klo lagi melihat azlan bersikap kurang baik berasa ngaca dan jadi pengen memperbaiki diri sendiri. 😂 4. Jaman masih single suka gangguin mama klo lagi makan, minta disuapin.

Ibu, wanita yang penuh dengan cinta

Gambar
Ibu...sebuah status yang disandang dengan penuh perjuangan. Karena begitu banyak proses serta aral melintang yang harus diperjuangkan. Kelelahan saat mengandung 9 bulan lamanya atau bahkan saat bertarung nyawa ketika harus melahirkan buah cinta ke dunia. Tapi akankah setelah proses yang dilalui membuat seorang ibu merasa bangga ataupun jumawa kepada anaknya? Akankah ia merasa bernilai terlalu tinggi atas semua yang telah ia lewati dan menuntut untuk selalu dicintai serta dihormati? Tidak..kasih sayang seorang ibu tidak hanya sebatas sebuah penghormatan ataupun pemberian barang dari anaknya. Kasih sayang dari dirinya sungguh luar biasa dan tak akan bisa terbayar oleh apapun jua. Namun apakah yang sudah dilakukan oleh kita sebagai anaknya? Sudahkah kita memijat dirinya saat terlihat lelah ?  Sudahkah kita berusaha mendengarkan semua nasihatnya tanpa membantah ? Sudahkah kita bertanya kabar dirinya saat berada jauh darinya? Sudahkah kita memeluknya saat beliau

Bahagia bersamamu

Gambar
Tepat 4 tahun yang lalu di tanggal 24 januari 2014 bertambah satu lagi pengalaman yang paling mengesankan dan tak akan terlupakan di dalam hidup saya. Karena pada hari itu, status saya berubah dari single menjadi double, alias nikah euy nikah.... Iya, di hari jumat yang cukup cerah akhirnya ada seorang pemuda yang mengikat janji di hadapan orang tua saya. Janji yang cukup berat karena tidak hanya antara orang tua saya dan dirinya, melainkan juga antara dirinya dengan sang pencipta. Sebenarnya saya pun takjub, ternyata saya bisa menikah dengan pemuda ini. Yang ternyata adalah junior saya di kampus, kami berada dalam satu almamater namun beda jurusan. Menurut pengamatan, seharusnya kami pernah bertemu sesekali karena posisi kelas berada dalam satu gedung hanya beda lantai. Namun apa kenyataannya? Tidak pernah sekalipun saya bertemu dengan dirinya, malah saya baru bertemu setelah lulus kuliah dan bekerja ditambah lagi lewat sosial media pula ketemunya. Berawal dari chat di so

Menulis setiap hari, mampukah saya?

Gambar
Menulis setiap hari? Mampukah saya? Berawal dari berseliwerannya hastag #odop saya  pun menjadi ikut penasaran, sekilas sepengetahuan saya odop yaitu kegiatan one day one post yang artinya dalam satu hari ada satu buah tulisan yang di post di sosial media. Ya, hanya sebatas itu pengetahuan saya. Hingga suatu saat terdapat info bahwa odop sedang melakukan pembukaan untuk batch 5. Tertarik? Sangat ... akhirnya dengan segala rasa penasaran langsung mencoba mengisi pendaftaran. Di dalam daftar pertanyaan yang harus saya isi tertera harus mencantumkan sebuah link tulisan hasil karya sendiri dan saya pun melakukannya. Tak terlalu berharap banyak akan diterima oleh panitia odop, karena saat itu saya hanya mencantumkan sebuah tulisan sederhana hasil karya dari seorang ibu rumah tangga. Namun sepertinya nasib baik sedang berpihak pada saya, karena saya berhasil memasuki gerbang odop. Langkah pertama untuk mengetahui lebih jauh ke dalamnya. Dan sampai pada saat saya diundang masuk ke dal

Anak tantrum, ibu harus bagaimana?

Apakah itu tantrum? Dulu..semasa status saya masih berlabel single, hampir gak pernah mendengar kata tantrum. Atau mungkin sayanya aja ya yang bergaulnya kurang jauh? 😊 Iya..karena saya baru bertemu dengan kata tantrum itu waktu status sudah berubah menjadi seorang ibu. Keseringan berselancar di dunia sosmed yang isinya ibu-ibu muda plus baru meniti karir menjadi seorang ibu baru. Mencari tahu tentang segala info, dari mulai mengenai baby, asi, serta hal-hal lainnya. Yang klo gak dipilah-pilah informasinya bisa-bisa bikin sakit kepala. *iya kepala saya kok, bukan kepala pembaca. 😅 Dan, kata tantrum ini akhirnya sering banget saya temui. Terutama dari curhatan ibu-ibu yang butuh solusi. Tapi ini nanyanya gak pakai awalan gini ya, " mamah, mau tanya dong."  Biasa aja gitu nanyanya, pada akhirnya karena kata tantrun sering berseliweran saya pun jadi tahu artinya. Alhamdulillah ya, nambah lagi kosa kata ilmu saya. *benerin daster* Jadi... Tantrum adalah bentuk

Jualan palugada? Salah gak ya? 😉

Gambar
Sosial media yang sudah luar biasa perkembangannya saat ini, terasa sangat memudahkan untuk siapa saja. Dari anak-anak bahkan sampai orang dewasa, paling tidak memiliki satu sosial media. Dan buat para mahmud kece yang ingin berusaha mengembangkan ide bisnisnya, sosial media lah menjadi salah satu cara untuk mengembangkan bisnisnya. Dengan kata lain membuat online shop. Ya termasuk saya juga sih salah satunya. 😁 Biasanya para wanita ini punya alasan tersendiri kenapa ikut-ikutan jualan online di sosial media. Ada yang benar-benar mencoba meraih penghasilan sendiri, ada yang berniat mulia ingin membantu penghasilan suami, dan ada juga yang sekedar iseng demi memanfaatkan waktu luang yang ada, ya daripada cuma dihabiskan untuk hal yang gak tentu lebih baik dipakai untuk hal yang bermanfaat. Ya kan?😉 Klo saya sendiri mah simpel aja alasannya, pengen ngerasa punya penghasilan sendiri jadi klo mau jajan siomay gak perlu ngambil dari uang belanja yang ada. Loh..bukannya kewajiban membe

Sudah jadi ibu? Berubah yuk

Perubahan posisi dari seorang single menjadi mother membuat banyak perubahan dalam diri saya. Serius lah ini..gak bohong saya. Saat ini saya banyak bersyukur akan hal-hal yang sederhana, yang mungkin dulu bisa dilakukan tanpa ada rasa apa-apa. Alias biasa aja tuh.😁 Hal simpel yang dulu bisa dilakuin tanpa rasa gimana-gimana itu di antaranya makan, yakin lah waktu single mah mau makan apa, kapan, dan dimana juga gak masalah. Lah sekarang? Baru mau mulai makan loh kok si kecil minta ke belakang. Rasa makanan yang sudah terbayang-bayang akhirnya terbang tak terhalang. Terus gimana? Gak jadi makan? Ya tetep makan lah. Kan laper. Cuma ya itu..makan hanya untuk mengisi perut bukan lagi untuk dinikmati atau mencoba mencerna sari bumbu yang presisi. Pokoknya mah asal habek lah sekarang. Ditambah lagi, durasi makan yang dulu tak terbatas, sekarang ini ada limitnya. Karena saya gak akan tahu apa yang terjadi nanti. Jadi sebaik-baiknya makan itu ya semakin cepat dihabiskan. 😂😂 Masih banyak