Persimpangan jalan tania-bag2

Tania berjalan menyusuri sebuah daerah yang asing baginya. Sepanjang ia jalan, hanya terlihat hamparan sawah dan beberapa rumah. Tidak ada seorang pun yang menyapa. Sampai ia tiba di sebuah persimpangan, ada seorang pemuda yang menghentikannya.

"Hai cewek, mau kemana?" Ucap pemuda dari atas motornya

Tania tidak langsung menjawab pertanyaan pemuda tersebut, ia tetap berjalan namun sang pemuda tidak menyerah. Ia tetap mengikuti tania dari belakang sambil berteriak.

"Maaf, tadi aku kurang sopan terhadapmu. Aku menyapamu karena kamu kelihatan bingung." Sikap pemuda itu langsung berubah, sebab ia menyadari bahwa dari pakaian dan kerudung yang dikenakan oleh tania, rasanya ia tidak pantas memperlakukan tania seperti itu.

"Aku juga tidak tahu mau kemana. Aku sendiri tidak tahu ini daerah mana." Jawab tania sambil tetap kebingungan

"Loh! Jadi kamu sama sekali tidak tahu mau kemana?"

"Tidak, aku sangat asing dengan daerah ini."

"Baiklah, daripada nanti terjadi sesuatu denganmu. Lebih baik kau aku antar ke rumahku."

Mendengar ucapan pemuda tersebut, tania langsung mendelikkan matanya. Melihat rupa tania yang berubah, pemuda itu langsung menjelaskan ucapannya.

"Tenang saja. Di rumahku ada ayah dan ibuku. Jadi kamu tidak perlu khawatir kepadaku.

Entah mengapa tania begitu mempercayai pemuda tersebut, yang bahkan ia belum kenal namanya. Namun hati kecil tania berkata, sepertinya ia adalah pemuda yang baik, lagipula hal ini lebih baik dibandingkan ia harus berada di daerah yang asing sendirian.

Tania pun akhirnya ikut naik ke motor pemuda tersebut. Namun sang pemuda membatasi dirinya dengan tania menggunakan tas yang ada di punggungnya. Ia tidak ingin nanti tania ataupun dirinya menjadi kikuk saat berdekatan.

Motor pun melaju dengan kecepatan yang tidak seberapa, namun tiba-tiba saja ada seekor bebek yang lewat di depan mereka. Tania kaget dan ia langsung terjatuh. Tania merasa tubuhnya sakit, ia pun berupaya berdiri, namun ia merasa bingung. Bukannya tadi dia jatuh di jalan ya? Kenapa sekarang dia sudah berada di kamar? Tania langsung menepuk pipinya? Sepertinya aku baru saja bermimpi buruk.

Tania melihat jam dinding yang terpasang di kamarnya, menunjukkan pukul 01.30 dini hari. Sepertinya ini salah satu cara sang pencipta membangunkanku untuk bertemu dengannya. Tania langsung bergegas ke kamar mandi dan mengambil air wudhu.

Di waktu sepertiga malam inilah tania sering mencurahkan segala kegundahan hatinya. Hal itu ia lakukan agar dirinya merasa tenang. Setengah jam lamanya tania mengadu dan berkeluh kesah kepada sang pencipta, saat waktu menunjukkan pukul 02.00 ia pun kembali tidur. Sebab besok adalah hari senin, dan waktunya Tania untuk bersekolah.

Sebelum tidur, tania sempat kepikiran dengan mimpinya. Seperti nyata sekali mimpi yang aku alami. Lalu siapa pemuda tersebut? Aku belum sempat berkenalan dengannya. Namun semakin Tania memikirkan mimpinya, ia merasa sakit kepala. Akhirnya Tania lebih memilih untuk tidur.

Biarlah semua masalah ini, besok aku ceritakan ke Asila. Siapa tahu dia punya solusi untuk masalahku.

Bersambung..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pusing kepala karena rumah

Breathy si tetes hidung yang menjadi solusi

Mengenal ekspresi wajah lewat gambar