Anak tantrum, ibu harus bagaimana?

Apakah itu tantrum?
Dulu..semasa status saya masih berlabel single, hampir gak pernah mendengar kata tantrum. Atau mungkin sayanya aja ya yang bergaulnya kurang jauh? 😊

Iya..karena saya baru bertemu dengan kata tantrum itu waktu status sudah berubah menjadi seorang ibu. Keseringan berselancar di dunia sosmed yang isinya ibu-ibu muda plus baru meniti karir menjadi seorang ibu baru. Mencari tahu tentang segala info, dari mulai mengenai baby, asi, serta hal-hal lainnya. Yang klo gak dipilah-pilah informasinya bisa-bisa bikin sakit kepala. *iya kepala saya kok, bukan kepala pembaca. 😅

Dan, kata tantrum ini akhirnya sering banget saya temui. Terutama dari curhatan ibu-ibu yang butuh solusi. Tapi ini nanyanya gak pakai awalan gini ya, " mamah, mau tanya dong." 
Biasa aja gitu nanyanya, pada akhirnya karena kata tantrun sering berseliweran saya pun jadi tahu artinya. Alhamdulillah ya, nambah lagi kosa kata ilmu saya. *benerin daster*

Jadi...
Tantrum adalah bentuk protes anak karena tak mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Emosi mereka tak terkontrol, intens, dan meledak-ledak. (Tribunnews.com)
Atau mungkin lebih mudahnya dibilang ngambek gitu ya, dan biasanya sikap balita klo lagi tantrum itu berbeda-beda. Ada yang tiba-tiba nangis, marah meledak-ledak, mukulin kepala atau mukulin benda-benda di sekitarnya. Memang kelihatan agak menyeramkan klo melihat balita sedang tantrum, karena mereka belum bisa menyalurkan emosi dengan cara dan proses yang tepat. Sehingga sebagai orang tua harus terpaksa untuk bisa menangani anak yang sedang tantrum, agar tidak membahayakan jiwa si anak ataupun beberapa orang yang ada di sekitarnya.

Nah..berikut ini ada tips dari beberapa ibu-ibu yang berupaya untuk menangani anaknya yang sedang tantrum.
1. Jika anak tantrum karena keinginannya tidak terpenuhi, orang tua bisa saja mendiamkan anak tersebut terlebih dahulu agar bisa meluapkan rasa amarah ataupun kecewanya. Namun tetap memastikan anak berada di tempat yang aman dan dekat dari jangkauan.
2. Jika anak tantrumnya ketika berada di rumah, bunda bisa meninggalkan sang anak sebentar untuk melakukan kegiatan lain. Karena biasanya klo terlalu dekat, bundanya juga bisa ikutan tantrum. Nanti malah tantrum berjamaah.
3. Orang tua berusaha untuk fokus memahami apa keinginan si kecil, dengan meninggalkan segala kegiatan yang sedang dilakukan agar bisa meminimalisir kejadian si balita untuk tantrum.
4. Di saat kondisi si anak sudah mulai tenang, orang tua bisa mengajak berdiskusi tentang hal yang baru saja terjadi. Bisa bertanya alasan mengapa si kecil tantrum, bagaimana kondisi si kecil setelah tantrum dan apa alasan orang tua tidak memberikan keinginan mereka.
5. Berpelukan juga bisa menjadi salah satu cara untuk menenangkan anak yang sedang tantrum.

Yup ... kira-kira itulah tips yang bisa saya bagi. Maaf jika ada hal yang tidak sesuai. Karena saya menulis berdasarkan dari beberapa cerita teman. Dan jika ada para pembaca yang memiliki pengalaman berbeda saat menangani anak yang sedang tantrum, bisa share di kolom komentar. Terima kasih 😄

#onedayonepost
#odopbatch5

Komentar

  1. Ilmu baru save dulu... 😇😘maklum jomblo #eh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uhuk..curhat..😉
      .
      Semoga segera sold out ya..

      Hapus
  2. Berarti sekarang mainnya udh jauh ya mba 😁
    Aku jadi tahu tantrum itu apa. Makasih mba ilmunya 😊

    BalasHapus
  3. Berarti sekarang mainnya udh jauh ya mba 😁
    Aku jadi tahu tantrum itu apa. Makasih mba ilmunya 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo main di sosial media..sudah lumayan lah. Tapi klo di kenyataan..
      Masih di situ aja 😆

      Hapus
  4. Oh jadi kalau anak2 balita suka marah2 ekstrem itu tantrum namanya..
    Hihi adik dan ponakan sy sering tantrum ternyata..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheh..biasa itu mah klo anak-anak. Tantrum kadang jadi senjata klo ada keinginan yang tidak terpenuhi.

      Hapus
  5. Makasih mba ilmunya. Bermanfaat bangeet

    BalasHapus
  6. Ponakanku yg umur 2 tahun juga suka ngambek dan parah. Apa2 dibanting. Emang harus didiamkan dulu ya kayak agar2,baru matang

    BalasHapus
  7. Huooo... deg2an sy klo ntr si bayi mulai tantrum2 begini 😆 tantrum mulai usia brp ya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya dari anak mulai 1 th mba. Di saat mereka sudah mulai punya keinginan namun tidak bisa terlaksana.

      Hapus
  8. Tulisanny menarik auy, kalo marah tantrum dgn marah marah normal bedanya dr mana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo marah tantrum biasanya lebih meledak-ledak dan membutuhkan waktu untuk mendiamkannya. Terutama jika tantrum karena disebabkan ada keinginannya yang tidak terpenuhi.
      Klo marah normal biasanya karena ada hal yang tidak disukainya.
      Maaf..jawaban ini hanya berdasarkan pengamatan terhadap si kecil saya, jadi jika ada yang berbeda bisa dibantu sharingnya

      Hapus
  9. Makasih buat ilmu barunya kak..
    Siap diterapin ke ponakan dulu..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pusing kepala karena rumah

Breathy si tetes hidung yang menjadi solusi

Mengenal ekspresi wajah lewat gambar