Toilet training untuk balita, kapankah waktunya?

Jadi ibu itu tidak boleh berhenti belajar karena banyak hal yang harus dipelajari, dan bukan hanya menyangkut diri sendiri melainkan untuk suami dan buah hati. Iya, ternyata jadi ibu itu tidak mudah, tapi tetap saja banyak wanita yang mau merasakannya. 

Sebagai mama muda yang baru punya satu anak balita, pasti lah butuh banyak ilmu untuk bisa melewati semua proses yang ada. Dari mulai si balita masih bayi sampai sekarang sudah tiga tahun usianya. Dan salah satu proses yang harus dilalui oleh saya adalah belajar untuk toilet training si buah hati.

Begitulah saat jadi ibu, bertambah lagi kosa kata baru. Dan sepertinya untuk para ibu sudah tahu dengan yang namanya toilet training, yaitu latihan menanamkan kebiasaan pada anak agar melakukan aktivitas buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) sesuai tempatnya ( toilet ). Kenapa harus repot-repot si balita diajari toilet training? Bukankah nanti jika sudah waktunya mereka akan bisa sendiri. Iya benar ... tapi kapan ?

Karena tidak semua anak bisa langsung mandiri, terkadang ada beberapa kemandirian yang harus dilatih. Dan bukankah jika lebih cepat dilakukan akan lebih baik nantinya?
Lalu kapan waktu yang tepat untuk mengajak balita menjalani proses toilet trainingnya? Semua tergantung kesiapan dari balita dan orang tua, karena keberhasilan proses ini sangat bergantung dari kerja sama keduanya. Tetapi selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjalaninya.

1. Niat
Iya, niat yang besar dari orang tua untuk menjalani proses ini haruslah kuat. Karena terkadang kegagalan juga bisa berasal dari diri orang tua sendiri. Sebab toilet training itu lumayan melelahkan, karena ada beberapa pekerjaan tambahan. Dari mulai mencuci pakaian yang terkena aroma harum sampai mengepel lantai berkali-kali dalam satu hari.

2. Kesiapan fisik
Baik anak dan orang tua harus dalam keadaan yang benar-benar fit saat mau memulai toilet training. Karena lumayan menguras tenaga, jadi klo tidak fit lebih baik ditunda dulu. Tapi jangan kelamaan nundanya. Khawatir keburu lupa.

3. Jangan ditargetkan
Namanya aja beraktifitas bareng sama balita, jadi klo ada sesuatu yang gak sesuai dengan harapan dimaklumkan saja. Makanya saat toilet training tidak usah pakai terlalu target, khawatir klo tidak kesampaian emaknya jadi kaget. Pelan tapi pasti plus sounding setiap hari itu sih rumus yang saya pakai sendiri. 

4. Bekerja sama dengan pasangan
Karena toilet training itu butuh perjuangan, jadi bakalan terasa capek klo cuma sendirian. Maka, gak ada salahnya mengajak pasangan untuk bekerja sama. Masalah waktu bertugasnya, bisa dibicarakan sambil ngemil pisang goreng dan teh anget.

Sudah segitu aja, ini hanya sekedar sharing dari saya. Klo ada yang mau menambah atau memberi kritik saran sangat dipersilakan.

Selamat berbahagia para ibu walau banyak tanggung jawab menantimu.

#onedayonepost
#odopbatch5

Komentar

  1. Wah kebetulan saya jg lagi mulai toilet training buat anak, bermanfaat sekali tips nya bunda, terimakasih

    BalasHapus
  2. wah,, ilmu baru.
    Kebetulan masih jadi calon ibu heheh :D
    Makasih bunda Selvi...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pusing kepala karena rumah

Breathy si tetes hidung yang menjadi solusi

Mengenal ekspresi wajah lewat gambar