Kecewa part 1

Bruakkkk...
Terdengar seperti suara pintu yang dibanting. Mika yang posisinya sedang berada di dapur langsung berlari keluar. Dia melihat kakaknya sedang terduduk lesu di ruang tamu.

"Kak, kakak kenapa ?"

Namun kakaknya tidak menjawab, hanya linangan air mata yang menjadi jawabannya. Dengan penuh rasa kesedihan, mika memeluk kakaknya. Dan mulailah kakaknya bercerita.

"Dek, mas ari tega dek. "
"Tega kenapa kak ?"
"Dia menghianati kakak, tadi kakak melihatnya bergandengan tangan dengan seorang wanita, padahal rencana pernikahan kita tinggal bulan depan dek. Kaka bingung. "

Kakak tercinta mika, yaitu Indah Pratiwi seorang wanita dewasa yang sangat sederhana dan baik tutur katanya. Bulan depan ia berencana menikah dengan seorang pria, pilihan dari pamannya. Ya, ia memang ingin menikah tanpa pacaran. Jadi saat sang paman mengenalkan ari, dia pun berusaha untuk menerima. Namun nyatanya ia harus melihat kenyataan pahit sebelumnya.

"Kak, mika bingung harus apa? Sebaiknya sekarang kakak istirahat dulu ya. Nanti kita bicarakan semua ini sama paman." Indah berjalan ke kamar dengan langkah gontai dan Mika berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum dan meletakkannya di kamar kakaknya.

Indah dan Mika hanya tinggal berdua saat ini, sebab ke dua orang tuanya telah pergi meninggalkan mereka untuk selamanya. Saat ini Indah sudah bekerja di perusahaan swasta yang ternama dan Mika sedang menyelesaikan tugas akhirnya. Usia mereka berselisih 4 tahun.

Keesokan harinya keadaan Indah sudah sedikit lebih baik, ia menumpahkan seluruh rasa sedih dan kecewa hanya kepada sang pencipta. Ia bercerita seluruhnya di sepertiga malam, karena baginya tidak ada yang mampu menenangi dirinya selain Rabb-Nya.

"Mika, kakak mau berangkat kerja ya. Dan sepertinya sepulang kerja kakak mau ke rumah paman. Ada yang harus kakak bicarakan."
"Iya kak. " Mika hanya menjawab singkat dan ia kembali disibukkan dengan laptopnya. Sebenarnya Mika pun merasa gundah, namun ia tetap harus berkonsentrasi demi menyelesaikan kuliahnya.

Indah merasa waktu berjalan begitu lambat, ia ingin segera menyelesaikan semua masalahnya. Saat jam pulang kantor tiba, ia langsung memesan angkutan online menuju rumah pamannya. Tepat sekali ketika indah tiba, pamannya baru balik dari toko. Beliau memiliki toko kelontong yang sangat maju di daerahnya.

"Assalamualaikum paman."
"Waalaikumsalam indah, ada apa nak? " pamannya sudah menganggap indah seperti anak kandungnya sendiri sebab saat ini indah sudah tidak punya orang tua.
"Boleh indah masuk paman?"
"Ayo masuk nak."

Mereka berdua berjalan beriringan. Bibinya indah pun menyambut mereka, setelah itu langsung menuju dapur demi menyiapkan hidangan untuk paman dan keponakannya.

"Paman, maafkan kedatangan indah saat ini. Maaf jika sudah mengganggu waktu istirahatnya. Namun ada hal yang harus indah katakan." Indah berusaha menarik nafas agar sedikit tenang
"Sepertinya indah tidak bisa melanjutkan hubungan dengan ari. Karena mas ari sudah menghianati indah."
"Indah apa maksud ucapanmu? Paman sama sekali tidak mengerti."

Indah langsung menceritakan semua hal yang dia lihat sambil sesekali menyeka air matanya. Dan pamannya berusaha untuk mencerna semua ucapan indah. Beliau pun tidak bisa mengambil keputusan hanya dari sebelah pihak saja. Beliau ingin mendapatkan konfirmasi langsung dari Ari.

"Baiklah indah, paman bisa mengerti perasaanmu. Tapi lebih baik kita bicarakan ini semua dengan ari dan keluarganya. Kita akan berbicara di akhir pekan ini. Kamu dan mika datanglah kembali ke rumah paman."

Indah merasa cukup lega karena dia sudah menceritakan semua kegelisahannya. Setelah dia menikmati hidangan yang bibinya sediakan hanya untuk menghormati, Indah pun pamit pulang.

Setiba di rumah, indah langsung berbicara dengan mika, menceritakan semua hal yang telah ia bicarakan bersama pamannya. Dan indah pun berusaha untuk bersabar menunggu sampai waktu yang dijanjikan pamannya tiba

Hari demi hari dilalui dan akhir pekan pun tiba. Selama menunggu hari ini, Indah terus berusaha mendekatkan diri kepada sang pencipta walau terkadang ia suka bertanya. Mengapa harus ia yang mengalami ini? Sedih dan kesal menjadi satu namun indah tak ingin ia menyesali apa yang terjadi. Mungkin inilah cobaan yang harus ia lalui. Akhirnya Indah dan Mika sudah tiba di rumah pamannya dari siang hari namun keluarga ari baru akan datang di sore harinya.

Demi menutupi segala kegelisahan hatinya, mika pun bermain dengan sepupunya yang masih kelas 3 SD. Ya pamannya memang adik bungsu dari ibunya, jadi masih memiliki anak yang berusia kecil. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 04.00 sore, terdengar suara deru mobil di halaman rumah pamannya indah. Ari beserta keluarganya sudah tiba.

Indah hanya bisa memandang lewat jendela tanpa bisa berkata-kata. Namun jauh di lubuk hatinya tersimpan berjuta tanya dan rasa putus asa. Apakah indah mampu melalui ini semua?

#odopbatch5
#onedayonepost

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pusing kepala karena rumah

Breathy si tetes hidung yang menjadi solusi

Mengenal ekspresi wajah lewat gambar