Kawan, ternyata hutang itu berat ya?

Apapun hutangmu maka berusalah untuk membayarnya. Persis dengan apa yang sedang saya lakukan saat ini, karena beberapa terakhir disibukkan dengan kegiatan, saya pun jadi punya hutang setoran tulisan. Sebenarnya ada rasa menyerah, sudahlah sepertinya saya tidak mampu untuk melunasi hutang ini, lebih baik saya mundur saja daripada nanti merasa terbebani. Namun hati kecil saya bicara bukannya katanya kamu suka menulis? Kenapa malah mundur? Nanti kapan latihan lagi? Yakin enggak nyesel? 
Iya ya. Kenapa saya harus mundur? Ini kan hal yang saya sukai. Lagipula tidak dituntut untuk menulis karya sastra. Cukup menulis apa saja yang ada.

Dengan niat kuat dan tekad membara, saya pun berusaha membayar semua hutang yang ada. Tidak perduli benar ataupun salah karena memang tidak ada nilainya, karena menulis adalah suatu hal yang membuat saya bahagia. Seandainya ada dilan di depan saya, saya akan bilang kepadanya.
"Dilan, ternyata beratnya rindu tidak seberapa dibandingkan beratnya menulis setiap hari tanpa jemu. Jadi, maukah kamu membantuku untuk hilangkan jemu itu."

Akhirnya endingnya diajak sama dilan jalan-jalan pergi ke pasar malam naik kereta-keretaan supaya bisa cari inspirasi tulisan. Khayalan yang luar biasa ya sel. Tidak apa-apa. Yang terpenting bahagia kan? 

#onedayonepost
#odopbatch5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pusing kepala karena rumah

Breathy si tetes hidung yang menjadi solusi

Bolu tape yang tidak sedap dipandang tapi enak dimakan