Obrolan singkat di malam hari

Badanku lelah dan hari sudah malam, tapi aku tidak bisa istirahat. Ajak obrol iger ah. Ucap epon dalam hati

Epon pun mulai menyapa iger yang sedang asyik memutar-mutar badannya.

"Iger, kamu lagi apa?" Teriak epon dan membuat iger menghentikan aktivitasnya

"Lagi santai aja nih. Kenapa epon?"

"Aku capek sekali ger, aku lelah rasanya."

"Loh, bukannya kamu baru abis jalan-jalan sama tuan? Kenapa bukannya senang tapi kok malah capek?"

"Entahlah ger, sepertinya aku iri padamu. Kamu banyak istirahatnya, sedangkan aku susah sekali diberikan istirahat oleh tuan." Ucap epon kepada iger

"Epon, apa yang kamu iri dari aku? Justru aku kepengen seperti dirimu. Yang selalu diajak pergi oleh tuan, selalu berada di dekatnya dan menjadi prioritas utamanya. Bahkan terkadang dari beliau membuka mata sampai memejamkan mata, kamu selalu berada di dekatnya."

"Itulah yang aku bingung ger, kenapa tuan tidak pernah bosan ya sama aku. Aku aja bosan sekali berada di dekatnya. Tidakkah tuan punya kegiatan lain selain memegang diriku."

Ternyata obrolan epon dan iger terdengar oleh si atop. Dia pun berusaha untuk ikut mengobrol.

"Epon, bukannya harusnya kamu senang ya dengan keadaan itu? Kadang aku juga iri loh sama kamu." Ucap atop

Epon yang mendengar ucapan atop langsung berusaha untuk menuangkan kembali keresahannya.

"Atop, kamu iri sama aku? Bukannya kamu itu jauh lebih keren daripada aku ya? Lihat saja tubuhmu, jauh lebih besar dan gagah. Tidak seperti diriku yang ringkih ini." Ucap epon

Atop tertawa mendengar ucapan epon

"Epon, epon, kebesaran tubuhku tidak menjamin aku bisa menjadi nomor satu di hati tuan. Sebab apapun yang tuan inginkan sudah bisa dipenuhi oleh dirimu epon."

"Nah epon, apalagi yang masih kamu risaukan. Bahkan aku dan atop pun ingin sekali menjadi sepertimu." Ucap Iger

"Atop, iger, terkadang aku merasa sedih. Sejak kehadiranku, tuan suka mengabaikan putri kecilnya. Padahal waktu di kantor, sudah begitu banyak waktu yang dihabiskan olehnya bersama denganku. Namun kenapa ketika di rumah, tetap saja beliau ingin dekat denganku. Padahal aku sama sekali tidak butuh akan perhatiannya. Putri kecilnya lah yang sangat merindukannya setelah seharian tidak bertemu. Aku sempat berpikir, apakah sebaiknya aku tidak perlu ada di sini, agar putri kecil tuan bisa bahagia."

Atop yang berusia lebih dewasa dibandingkan epon dan iger berusaha menenangkan hati epon.

"Epon, kamu tidak pernah salah. Keberadaanmu itu memberikan manfaat untuk orang sekitarmu. Tapi berdasarkan pengamatanku, tuan beserta teman-temannya lah yang belum bisa memanfaatkanmu dengan begitu baiknya. Sebab mereka terkadang lupa, bahwa masih ada sosok lain yang begitu butuh perhatian mereka dibandingkan kita."

"Benar epon, tidak perlu kamu menyesali dirimu sendiri karena kita tidak pernah salah pernah hadir di dalam hidup mereka. Lebih baik kita berdoa saja yuk, semoga tuan beserta teman-temannya bisa lebih bijak lagi dalam menggunakan kita."

"Setuju." Teriak atop dengan kencang

Epon merasa sangat bersyukur sekali memiliki kawan yang begitu bisa menenangkan hati. Yang tidak pernah menyalahkan dirinya atas sebuah situasi, namun lebih memilih untuk melihat semua hikmah yang tersembunyi.

"Iger, atop, terima kasih untuk semuanya. Aku bahagia memiliki kalian berdua."

Akhirnya perbincangan antara gawai dan perangkatnya ditutup dengan pelukan hangat yang menenangkan.

Komentar

  1. 😭
    Semoga bs lebih bijak pake gawai... krn jd abai sm anak,

    BalasHapus
  2. Iger, epon, atop ... lagi mikir saya, kira2 apa saja itu ya?

    BalasHapus
  3. Keren mbak, keren. Saya suka.
    Tetap semangat berkarya ^_^
    Oh iya, kalau epon kan hp ya, atop laptop, iger apa ya mbak? (Kipas angin kah?)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iger itu selalu berdampingan sama epon. Tanpa iger, epon gak bisa hidup soalnya 😊

      Hapus
  4. Iger = chargerkah itu? Haha
    Lucu nama2nya mba

    BalasHapus
  5. Iger = chargerkah itu? Haha
    Lucu nama2nya mba

    BalasHapus
  6. Keren mba selvi, ceritanya lucu tapi amanatnya dalem, namanya juga lucu2 gawainya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bunda. Tapi ini baru karya sederhana. Masih jauh dibandingkan teman yang lainnya.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gara-gara lupa akhirnya jadi merana

Dulu dan sekarang