Kegiatan hari pertama bersama azlan

Gak terasa pelajaran di kelas bunda sayang sudah memasuki level 4, sudah masuk ke dalam tahap memahami gaya belajar anak. Ya ampun, klo dipikir-pikir kok lumayan bikin bingung ya, apa iya belajar aja ada gayanya? Saya kira cuma berenang aja pakai gaya, lah kok ternyata belajar juga toh.

Dan semakin mempelajari lebih jauh, untuk masalah gaya belajar anak ini memang tidak bisa dipungkiri. Karena setiap anak adalah individu yang berbeda, otomatis setiap anak pasti punya kelebihan yang spesial dalam dirinya. Jadi bisa mengingatkan diri sendiri, klo seandainya ada anak yang tidak mahir dalam suatu bidang, bukan berarti anak itu bodoh tapi bisa saja dia mahir di bidang yang lainnya. Berat memang tugas jadi orang tua, harus bisa menemukan gaya yang sesuai dengan anaknya supaya tidak ada penyesalan di kemudian harinya.

Secara garis besar, gaya belajar anak ada tiga yaitu :

1. Visual
Untuk anak yang memiliki gaya belajar visual, biasanya bisa memahami sebuah pelajaran melalui penglihatannnya. Membaca buku dan melihat gambar adalah salah satu cara belajar yang disukai.

2. Auditory
Untuk anak yang memiliki gaya belajar auditory, lebih cenderung mempergunakan indra pendengarannya untuk belajar. Sehingga lebih mudah memahami pelajaran lewat apa yang disampaikan dibandingkan dengan melihatnya.

3. Kinestetik
Untuk anak yang memiliki gaya belajar kinestetik akan sulit jika harus diminta duduk diam berjam-jam. Mereka lebih suka belajar sambil bergerak sehingga cenderung tidak bisa diam dan kerap dianggap anak nakal. Padahal sesungguhnya, mereka terus bergerak karena ingin mencari informasi tentang apa yang ingin mengetahui.

Berdasarkan beberapa gambaran tersebut, saya pun berusaha untuk mempelajari gaya belajar azlan, balita saya yang sekarang berumur 3 tahun. Dari pengamatan selama ini, saya melihat azlan tipe anak yang belajarnya audio visual. Karena dia bisa mengingat dengan baik segala hal yang dia dengar ataupun dia lihat. Tapi itu bisa saja berubah sebab usianya masih balita.

Walaupun seperti itu, saya tetap bertugas untuk mengamati dan mencatat setiap pelajaran yang azlan bisa dilalui. Dan untuk hari ini, kami berdua belajar membuat telur dadar bersama. Saya melibatkan azlan dari awal sampai akhir proses pembuatan. Ada banyak hal yang azlan pelajari.

Azlan berusaha untuk memecahkan telur, saya mencontohkan dengan mengetukkan sendok ke telurnya. Namun sepertinya koordinasi azlan belum baik antara tangan kanan dan kiri. Dia lebih memilih mengetuk telurnya ke mangkok,  ketika ada putih telur yang keluar dia bisa merasakannya dan langsung mengelap tangannya.
Azlan saat mencoba memecahkan telur

Ditambah lagi saat proses pembuatan telur dadar kali ini, azlan membantu menyerut wortel sebagai bahan tambahan, memberikan garam dan mengaduk telur. Saat telur sudah siap, azlan pun menuangkan telurnya ke penggorengan dibantu sama mamanya.

Menyerut wortel


Mengaduk telur

Proses memasak ini memang sederhana untuk orang dewasa tetapi ternyata memberikan rasa bahagia untuk azlan. Ketika telurnya matang, alhamdulillah azlan makan dengan lahap. Dan ketika ditanya, 
"Siapa yang masak telurnya? "
"Adek" jawabnya sambil tersenyum

Oh iya, proses kali ini azlan juga mengetahui bahwa telur itu mengeluarkan aroma amis. Garam memberikan rasa asin. Mamanya jadi gak sabar ini, siapa tahu nanti azlan beneran bisa masakin mamanya. Kira-kira besok kita belajar apa lagi ya?

#harike1
#tantangan10hari
#Gamelevel4
#Gayabelajaranak
#KuliahbunsayIIP


Referensi
Buku bunda sayang, 12 ilmu dasar mendidik anak, komunitas ibu profesional, gazza media

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pusing kepala karena rumah

Breathy si tetes hidung yang menjadi solusi

Bolu tape yang tidak sedap dipandang tapi enak dimakan