Pengalaman pertama menjadi anggota tim rebana

Badan boleh sakit, tapi semangat untuk beraktivitas harus tetap ada. Ada yang bilang dakit itu jangan dimanja, tapi harus dilawan sekuat tenaga supaya mereka jadi tidak mau lama-lama. Pada akhirnya, saya pun mencoba menerapkan ilmu tersebut, biarpun badan masih sakit sedikit tapi tetap beraktivitas seperti biasa.
Sebenarnya ada satu aktivitas tambahan yang sedang saya lakukan saat ini. Jadi ceritanya, pengajian ibu-ibu komplek yang saya ikuti, sebentar lagi mau mengadakan peresmian majlis ta'lim dan setiap anggota pengajian harus menjadi bagian pengisi acara. Saya pun memilih untuk menjadi tim anggota rebana, lumayan bisa bikin olahraga. Soalnya setiap habis latihan lumayan bikin gerah. Alhamdulillah lah ya, olahraga gratisan jadinya.

Menjadi salah satu pemain rebana merupakan pengalaman pertama buat saya, soalnya jujur saja selama hidup belum pernah bersentuhan dengan alat-alat tersebut. Bukan karena tidak mau, sepertinya memang belum pernah ada kesempatan kayaknya. Makanya sekarang saya merasa bahagia, karena bertambah lagi pengalaman saya.

Posisi saya di dalam tim sebagai pemain bas 1. Mukulnya cuma satu kali aja tapi sepanjang lagu yang dimainkan. Lumayan bikin pegel sih, tapi namanya juga baru pertama kali, sepertinya lama-lama juga akan terbiasa. Karena saat melakukan apapun pertama kali pasti akan terasa ada tantangannya, tapi setelah berhasil dilewati, membuat diri sendiri merasa bangga dan bahagia.

#onedayonepost
#odopbatch5


Komentar

  1. Asyik, semangat dengan tim barunya mama azlan ^_^
    Saya juga pernah ikut tim rebana, sekarang sih udah lupa gimana mainnya :D

    BalasHapus
  2. Hahaha sama mbak selvi, mbak nia 😆 waktu SD pernah jd tim rebana juga 🤣

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gara-gara lupa akhirnya jadi merana

Obrolan singkat di malam hari

Dulu dan sekarang